Melihat kelakuan dan tingkah para remaja
islam sekarang ini membuat kita mengelus dada dan geleng-geleng kepala.
Bagaimana tidak, mereka mengaku islam namun perilakunya jauh dari nilai-nilai
ajaran islam, minum-minuman keras, berjudi, hingga seks bebas. Parahnya lagi
hal tersebut sudah menjadi menu sehari-hari yang gampang kita temui di
lingkungan sekitar kita. Kemaksiatan dianggap lumrah di jaman sekarang, ntah
karna meraka tidak tahu ilmu dan hukum-hukumnya dalam islam atau memang tidak
mau tahu alias masa bodoh dengan hukum islam. Islam bukanlah atribut atau gelar
yang dengan mudahnya disemat ketika dibutuhkan
dan dicopot sewaktu-waktu. Allah berfirman:
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=äz÷$# Îû ÉOù=Åb¡9$# Zp©ù!$2 wur (#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇËÉÑÈ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke
dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” [Q.S Al-Baqarah:208-209]
Ayat tersebut menegaskan kepada kita
untuk memeluk agama islam secara kaffah
atau menyeluruh, dalam artian melaksanakan kewajiban ataupun sunnah sebagai
seorang muslim dan meninggalkan segala yang dilarang dalam islam. Tentunya
untuk mengamalkan islam secara menyeluruh kita harus mengerti dan mempelajari
hukum-hukum islam secara benar jangan sampai disesatkan oleh syetan dengan
segala tipu dayanya, mencampur-adukkan hal buruk ke dalam yang baik sehingga
terlihat baik oleh manusia padahal itu adalah menyesatkan. Dalam islam sudah
jelas apa yang dihalalkan dan apa yang diharamkan, jadi janganlah kita ikut
terhasut oleh apa yang sekarang terjadi di lingkungan kita, mabuk-mabukan,
berjudi, seks bebas dan lain sebagainya. Ketika sudah menjadi kebiasaan dan
dianggap lumrah maka sulit bagi mata hati kita untuk melihat bahwa itu adalah
salah. Mayoritas bukanlah satu jaminan hal itu adalah benar namun perlu dikaji
kembali dan dicocokkan dengan hukum-hukum islam. Firman Allah dalam Surat
Al-Baqarah:
wur (#qÝ¡Î6ù=s? Yysø9$# È@ÏÜ»t7ø9$$Î/ (#qãKçGõ3s?ur ¨,ysø9$# öNçFRr&ur tbqçHs>÷ès? ÇÍËÈ
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil
dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.” [Q.S Al-Baqarah:42]
Ketika kita sudah berniat untuk masuk
islam secara menyeluruh maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah berusaha
untuk meninggalkan hal-hal yang buruk dan hanya melakukan hal yang baik menurut
islam. Memang sulit ketika melihat kemudharatan
telah menjamur di masyarakat kita sedangkan kita berusaha untuk tidak mengikuti
mereka. Namun ingatlah syetan itu selamanya akan terus berusaha menyesatkan
manusia dengan cara mereka. Tempat mereka sudah dipastikan adalah neraka
sedangkan manusia, kita bisa memilih untuk mengikuti syetan ke neraka atau
menolak ajakan mereka dan mendapatkan keindahan dan kemewahan surga. Tentu saja
ajakan syetan selalu saja terlihat manis, namun kita harus bisa menjaga diri
kita dengan selalu ingat kepada Allah.
Dalam masyarakat kita berjudi dan
minum-minuman keras sudah menjadi hal yang biasa kita temui padahal di dalam
islam hal itu jelas-jelas telah dilarang dan ditegaskan dalam Al-Qur’an:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä $yJ¯RÎ) ãôJsø:$# çÅ£øyJø9$#ur Ü>$|ÁRF{$#ur ãN»s9øF{$#ur Ó§ô_Í ô`ÏiB È@yJtã Ç`»sÜø¤±9$# çnqç7Ï^tGô_$$sù öNä3ª=yès9 tbqßsÎ=øÿè? ÇÒÉÈ $yJ¯RÎ) ßÌã ß`»sÜø¤±9$# br& yìÏ%qã ãNä3uZ÷t/ nourºyyèø9$# uä!$Òøót7ø9$#ur Îû Ì÷Ksø:$# ÎÅ£÷yJø9$#ur öNä.£ÝÁtur `tã Ìø.Ï «!$# Ç`tãur Ío4qn=¢Á9$# ( ö@ygsù LäêRr& tbqåktJZB ÇÒÊÈ
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan
dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu
(dari mengerjakan pekerjaan itu).”
[Al-Maidah:91-92]
Jika ada diantara kita yang pernah
melakukan hal tersebut di atas segeralah bertobat minta ampunan kepada Allah
dan berusaha untuk meninggalkan pebuatan-perbuatan yang hanya mendatangakan
kemudharatan bagi pelaku maupun bagi manusia lainnya.
Namun bukan syetan namanya kalau
tidak berhasil menyesatkan manusia, di lingkungan kita sering kita temui
orang-orang yang menjalankan ajaran islam, sholat, puasa, zakat dan lain
sebagainya tetapi meraka juga melakukan perbuatan-perbuatan syetan seperti
minum-minuman keras, berjudi dan sebagainya. Mereka bahkan merasa bangga ketika
diajak dalam kebaikan mau namun ketika diajak dalam kemudharatan juga mau. Sebagaimana
dikatakan dalam Al-Qur’an:
#sÎ)ur @Ï% öNßgs9 (#qãYÏB#uä !$yJx. z`tB#uä â¨$¨Z9$# (#þqä9$s% ß`ÏB÷sçRr& !$yJx. z`tB#uä âä!$ygxÿ¡9$# 3 Iwr& öNßg¯RÎ) ãNèd âä!$ygxÿ¡9$# `Å3»s9ur w tbqßJn=ôèt ÇÊÌÈ #sÎ)ur (#qà)s9 tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqä9$s% $¨YtB#uä #sÎ)ur (#öqn=yz 4n<Î) öNÎgÏYÏÜ»ux© (#þqä9$s% $¯RÎ) öNä3yètB $yJ¯RÎ) ß`øtwU tbrâäÌöktJó¡ãB ÇÊÍÈ ª!$# äÌöktJó¡o öNÍkÍ5 ÷LèeßJtur Îû öNÎgÏY»uøóèÛ tbqßgyJ÷èt ÇÊÎÈ
Apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." mereka
menjawab: "Akan berimankah Kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu
telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh;
tetapi mereka tidak tahu. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang
beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". dan bila mereka
kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya
Kami sependirian dengan kamu, Kami hanyalah berolok-olok.". Allah akan
(membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan mereka. [Q.S
Al-Baqarah 13-15]
Orang-orang yang seperti itu tak
ubahnya seperti orang munafik namun tentu saja mereka akan marah jika dikatakan
sebagai orang munafik akan tetapi tingkah laku dan perbuatan mereka sama sekali
tidak menjelaskan hal itu. Hal seperti inilah yang lebih patut diwaspadai
karena syetan lebih gampang menjerumuskan manusia ke dalam jurang kesesatan
dengan menyisipkan pemikiran bahwa “saya melaksanakan apa yang diperintahkan
dalam agama, jadi tidak apa saya melakukan hal-hal yang dilarang, toh itu sudah
menjadi lumrah dalam masyarakat, kalau tidak begitu nanti tidak diakui dan
dianggap kuper”. Sungguh syetan adalah musuh yang nyata bagi kita.
Mulai dari sekarang marilah kita
berusaha memperbaiki diri, mendalami ilmu islam dan menjalankannya secara
menyeluruh, pilahlah hal yang baik dan yang buruk dan berusahalah meninggalkan
hal buruk sedikit demi sedikit jangan lagi mencampurkan keduanya ke dalam
perilku kita. Semoga Allah membukakan pintu hidayah-Nya kepada kita semua.
Amiin.
0 komentar:
Posting Komentar