Peristiwa di bulan Muharram
22.13 |
Label:
Belajar Islam
Temen-temen pada tahu ngga? bahwa ternyata ada kejadian pada bulan Muharram, diantaranya :
Read User's Comments0
Muqqadimah VIRUS Merah Jambu
Engkau ucap cinta padahal itu
DUSTA
Lisankan sayang padahal itu
BOHONG
Sebelum akad terucap, tak ada
jaminan kata!
Cinta itu memikirkan yang dicintai, bukan hanya
kemarin dan kini, tapi nanti. Mari kita berbicara tentang masa depan. Agar hari
esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan, ada hal yang jelas harus
dipersiapkan. Mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan.
Bila engkau lelaki, engkau harus tahu arah saat
melangkah. Bila engkau perempuan, seharusnya tahu bagaimana bertingkah.
Kita bicara masa depan karena ia tidak semudah yang
diperkirakan pemuda-pemuda yang lalai, juga tidak sesulit yang diceritakan
perempuan-perempuan yang bercerai.
Setiap Muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang
bertanggung jawab, yang menghargai kelebihan-kelebihan, dan yang memaafkan
kealpaan-kekurangannya.
Muslimah selalu menanti lelaki elok akhlak padan
rasa, yang memiliki kelembutan dengan anaknya, dengan isterinya dia mesra.
Muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang
bisa mengawalnya jauh dari neraka dan membimbingnya menunju surge Allah?
Lelaki mana yang tidak suka dengan wanita cerdik
cendekia lagi berparas menawan, yang lisannya seanggun geraknya?
Lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lembut
lagi santun, pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian, tidak
tamak pada harta dan selalu menjaga kehormatan.
Lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang
mendukungnya dalam kebaikan dan mengeluarkan kebaikannya, dirindukan bila
ditinggal, dan menyenangkan bila berjumpa?
Sialnya, kita hidup di zaman kapitalisme yang
mengajarkan lelaki dan wanita masa kini untuk memperhatikan fisik bukan isi,
perhatikan badan bukan iman. Kapitalisme menjadikan kebahagiaan materrialistis
sebagai tujuan tertinggi. Hingga membuat lelaki sejati dalam pandangan Islam
menjadi barang yang sulit. Hedonisme, anak kandung kapitalisme, sukses
menjadikan lelaki hanya peduli nikmat sampai pada kulit.
Wajar bila kita melihat di mana-mana lelaki jadi
miskin, tanggung jawab dan fakir komitmen. Bagi lelaki yang tidak lulus ujian
tanggung jawab dan komitmen, merekalah yang akhirnya masuk dalam jurusan
pacaran.
Padahal, pendamping yang saleh tiada pernah
didapatkan dari proses pacaran, karena kesalehan dan kebatilan jelas
bertentangan. Haq dan batil tidak akan pernah bertemu, bagaikan fatamorgana
yang janjikan kebahagiaan semu.
Bagaimana bisa lelaki yang sudah memahami pacaran
itu perbuatan yang dilarang oleh Allah, memaksa dengan berbagai alasan agar
engkau berbagai dosa dengannya melawan Allah, lalu yang seperti ini bisa jadi
panduan setelah menikah?
COBA PIKIRKAN BAIK-BAIK
Jika sebelum halal saja sudah berani katakan sayang
kepadamu…
Jangan heran bila setelah menikah ia berani katakana
itu pada wanita lain. Toh sama-sama bermaksiat pada Allah
Jika sebelum akad saja ia sudah berani labuhkan
tangannya pada tubuhmu..
Jangan heran bila setelah menikah ia mampu lakukan
itu pada wanita lain. Toh sama-sama dosa kepada Allah.
Yang tiada dosa saat menikah, jangan harap ia takut
dosa setelah menikah
Hmmm… menarik gag nich ?? tungguin terus ya….. Atau kalau ngga' dateng aja di kajian tiap malem Sabtu. Pasti lebih seru nich
Sekian.
Dikutip dari :
Buku “Udah Putusin Aja
!” karya Felix Y. Siauw
Peristiwa 7 Oktober 2014
Assalamu’alaikum wr.wb
Disini saya ingin berbagi sedikit cerita yang benar-benar
real.
Jadi begini ceritanya
7 Oktober 2014, tepatnya hari
Selasa 2 hari setelah idul Adha 2014. Hari itu TPA mendapat undangan pesta
qurban dari TPA Alhamdulillah (Jimbung Lor, Campak). Para santriwan,santriwati
beserta ustad-ustadzah sudah dandan cantik untuk berangkat kesana.
Pukul 15.30 kita langsung menuju ke
tempat undangan. Banyak santriwan santriwati yang naik sepeda, sebagian lagi
ada yang boncengan, ada juga yang diboncengin sama ustadz ustadzahnya. Ternyata
disana sudah banyak yang datang. Ya,, kita langsung menyesuaikan diri dan
berbaur dengan santriwan santriwati TPA yang lain.
Acara pertama udah jelas pasti
pembukaan. Dibuka dengan bacaan Basmalah bersama-sama. Lanjut acara ke dua
pembacaan ayat suci Al-qur’an, acara ketiga yaitu sambutan dari Direkur TPA
Alhamdulillah yaitu Ibu Nurul Aini. Trus disambung dech sama dongeng dari
Kak Adit(kalo gag salah namanya hehe maklum lupa). Ceritanya seru, menarik
banget. Tentang Nabi Ibrahim a.s yang menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail a.s
. Pasti temen-temen udah tau kan ceritanya. ? iya dech, kita yakin pasti
temen-temen udah hafal dan udah tau ceritanya. Tapi buat yang belum tau besuk
cari tuh ceritanya...
Singkat cerita acara berjalan lancar tanpa hambatan.
Singkat cerita acara berjalan lancar tanpa hambatan.
Acarapun berakhir
dengan tertib (eh kemarin tertib apa gag ya? Lupa :P). Adik-adik santriwan
santriwati pulang dengan membawa makanan hmmmmm.... nyummy. Di tengah jalan
salah satu ustadzah kita dapat sms dari temannya bahwa ada salah satu santriwati
kita yang pulang jalan kaki. Otomatis kita langsung panik. Yang lain pada panik
ada juga yang mencari makanannya. “Mbak Mei tadi aku titip makanan di tas mu mb”
“Makanan opo to,
lagi panik iki ”
Mbak mei sontak
langsung marah-marah dengan mereka(nggak marah sich Cuma membentak aja kok).
Mb Cindy sama Mb
Mei balik lagi ke tempat acara. Mereka menyusuri sepanjang jalan. Ustadz
ustadzah yang sudah sampai ke masjid juga langsung panik setelah mendapat kabar
tersebut.
Direktur TPA kita
(Mas Triyanto) beserta anak buahnya langsung nyusul juga nyari santriwati
tersebut. Saat mereka mencari santriwati itu, ada Bapak-bapak yang nyari
cucunya ke masjid. Kita langsung berpikir bahwa santri yang pulang jalan kaki
itu adalah cucu dari si Bapak.
Mas Tri ngecek
kerumah Bapak tersebut ternyata cucu si Bapak sudah ada di rumah.
Alhamdulillah.. kita lega.
Eitss… tapi
ternyata yang pulang jalan kaki adalah santriwati. Sedangkan cucu dari Bapak
tersebut adalah santriwan. Kita langsung panik lagi.
Mbak Mei yang
masih ditempat acara menceritakan semuanya kepada Mas Nuur,Ibu Basir,Ibu
Nurul,dan ustad-ustadzah yang lain yang masih ada di tempat.
“Udah mb, mungkin santri nya udah sampai dirumah.” Kata
ustad-usatdzah lain menenangkan Mbak Mei yang panik dan Mbak Cindy yang
menangis.
“Lha tadi kata
ibu-ibu yang berangkat pengajian baru aja lihat anak kecil pakai seragam kuning
kok mas?” kata mbak Mei.
Setelah semuanya
bingung, ntah darimana mas Tri bisa tanya sama salah satu santriwati kita yaitu
dek Imel kira-kira siapa yang pulan jalan kaki.
Setelah
mengantongi nama si Santriwati tersebut, mas Tri langsung meluncur ke rumahnya
untuk memastikan apakah benar si Santri itu yang pulang jalan kaki atau bukan.
Saat mas Tri
sampai sana Si Adik sudah ganti baju(dengan muka tanpa bersalah hehe) dan memang bener adik itu yang pulang jalan kaki.
Setelah diselidiki
ternyata memang benar tadi si Adik pulang jalan kaki. Alasan si Adik jalan kaki
adalah karena waktu berangkat dia bonceng temennya. Tapi saat pulang dia sudah
ditinggal temennya tersebut(Mungkin temennya lupa kali kalo berangkat tadi
boncengin kamu dek hehehee). Akhirnya dia jalan kaki dan diboncengin ustad
ustadzah TPA lain nggak mau (mungkin karena belum kenal). Terus si Adik ketemu
sama temennya yang rumahnya deket, langsung si adik bonceng temennya sampai
rumah.
Dan si Adik itu
kalo nggak salah namanya Eka
Kita pun lega
dengan kabar itu. Dan itu juga yang menjadikan pelajaran untuk kita. Untuk lebih
berhati-hati dan lebih memperhatikan santriwan santriwati kita.
Sekian dulu
ceritanya,,, nggak seru sih. Tapi cukup menarik buat jadi pembelajaran kita.
Wassalamu’alaikum
wr.wb
Perilaku yang Merusak Kesabaran
09.47 |
Label:
Belajar Islam
Assalamu'alaikum
wr.wb
Sabar
adalah ibadah istimewa dan karakter mulia. Bersabar memang ngga’ mudah, selalu dan selalu ada rintangannya. Iya ngga’?
Bahkan
seseorang yang bersabar sekalipun belum tentu dapat istiqamah dengan
kesabarannya itu. Maka, semakin sabar seseorang, semakin tinggi pula ujian yang
diberikan Allah kepadanya.
Dalam
buku yang berjudul Sabar : Satu Prinsip
Gerakan Islam karya Dr. Yusuf Qardhawi, disebutkan bahwa ada
penyakit-penyakit yang dapat merusak kesabaran. Penyakit-penyakit itu adalah
1.
Tergesa-gesa
Pada dasarnya, manusia memang suka
tergesa-gesa.
Allah SWT berfirman :
“Manusia telah dijadikan (dengan
tabiat) tergesa-gesa.” (QS. Al-Anbiya’ : 37).
Orang yang tergesa-gesa biasanya tidak
mampu bersabar. Ada yang ingin cepat jadi-lah, ingin cepat kaya-lah,
sukses-lah, dan sebagainya. Padahal, kita semua tahu kan? Bahkan setiap buah
pun mempunyai waktu tertentu untuk masak sehingga bisa dipetik.
2.
Marah
Orang yang marah biasanya disebabkan
melihat atau mendengar sesuatu yang tidak disukainya. Tatkala itu terjadi, api
kemarahan bergejolak dalam dirinya dan mengakibatkannya kehilangan kontrol
diri. Islam memandang marah sebagai perbuatan buruk dan tabiat setan. Lalu apa
yang kita lakukan agar kesabaran kita tidak ternoda dari marah?. Yapss betul…
jauhilah marah.
Dari
Abu Hurairah ra menuturkan,
“Suatu
ketika, datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah saw dan berkata, ‘Ya
Rasul, berikanlah nasihat kepadaku yang bisa menyelamatkanku dari siksa neraka.’
Beliau menjawat, ‘Jangan marah!’ ‘Apa lagi, ya Rasul?’ Tanya laki-laki itu.
Beliau tetap menjawab ‘Jangan marah!’ hingga tiga kali.” (HR. Bukhari)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa marah
memang sangat berbahaya, sampai-sampai Rasul saw mengulanginya hingga tiga
kali. Karena kemarahan, kita bisa kehilangan harga diri. Karena kemarahan, kita
bisa berperilaku tidak adil. Karena kemarahan, kita bisa bermusuhan. Bahkan
karena marah kita bisa lupa daratan.
3.
Terlalu bersedih
Allah
SWT berfirman,
“Bersabarlah
(hai Muhammad)! Dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan
Allah, dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan
janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.” (QS. An
Nahl : 127)
Manusia
hanya wajib berusaha secara maksimal, adapun yang menentukan berhasil atau
tidaknya suatu usaha adalah Allah SWT.
4.
Putus Asa
Sekian
yang bisa disampaikan. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan
Wasallammu’alaikum
wr.wb
(Triyanto)
dikutip dari :
Buku Rahasia Super Dahsyat dalam Sabar dan Shalat karya Amirulloh Syarbini & Novi Hidayati Afsari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)
Follow Kami di Facebook
Mau nyumbang artikel atau tulisan? sampaikan aja lewat sini
page isamtiga di facebook atau kirim artikelnya ke
isam.tiga@gmail.com