Assalamu'alaikum
wr.wb
Sabar
adalah ibadah istimewa dan karakter mulia. Bersabar memang ngga’ mudah, selalu dan selalu ada rintangannya. Iya ngga’?
Bahkan
seseorang yang bersabar sekalipun belum tentu dapat istiqamah dengan
kesabarannya itu. Maka, semakin sabar seseorang, semakin tinggi pula ujian yang
diberikan Allah kepadanya.
Dalam
buku yang berjudul Sabar : Satu Prinsip
Gerakan Islam karya Dr. Yusuf Qardhawi, disebutkan bahwa ada
penyakit-penyakit yang dapat merusak kesabaran. Penyakit-penyakit itu adalah
1.
Tergesa-gesa
Pada dasarnya, manusia memang suka
tergesa-gesa.
Allah SWT berfirman :
“Manusia telah dijadikan (dengan
tabiat) tergesa-gesa.” (QS. Al-Anbiya’ : 37).
Orang yang tergesa-gesa biasanya tidak
mampu bersabar. Ada yang ingin cepat jadi-lah, ingin cepat kaya-lah,
sukses-lah, dan sebagainya. Padahal, kita semua tahu kan? Bahkan setiap buah
pun mempunyai waktu tertentu untuk masak sehingga bisa dipetik.
2.
Marah
Orang yang marah biasanya disebabkan
melihat atau mendengar sesuatu yang tidak disukainya. Tatkala itu terjadi, api
kemarahan bergejolak dalam dirinya dan mengakibatkannya kehilangan kontrol
diri. Islam memandang marah sebagai perbuatan buruk dan tabiat setan. Lalu apa
yang kita lakukan agar kesabaran kita tidak ternoda dari marah?. Yapss betul…
jauhilah marah.
Dari
Abu Hurairah ra menuturkan,
“Suatu
ketika, datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah saw dan berkata, ‘Ya
Rasul, berikanlah nasihat kepadaku yang bisa menyelamatkanku dari siksa neraka.’
Beliau menjawat, ‘Jangan marah!’ ‘Apa lagi, ya Rasul?’ Tanya laki-laki itu.
Beliau tetap menjawab ‘Jangan marah!’ hingga tiga kali.” (HR. Bukhari)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa marah
memang sangat berbahaya, sampai-sampai Rasul saw mengulanginya hingga tiga
kali. Karena kemarahan, kita bisa kehilangan harga diri. Karena kemarahan, kita
bisa berperilaku tidak adil. Karena kemarahan, kita bisa bermusuhan. Bahkan
karena marah kita bisa lupa daratan.
3.
Terlalu bersedih
Allah
SWT berfirman,
“Bersabarlah
(hai Muhammad)! Dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan
Allah, dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan
janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.” (QS. An
Nahl : 127)
Manusia
hanya wajib berusaha secara maksimal, adapun yang menentukan berhasil atau
tidaknya suatu usaha adalah Allah SWT.
4.
Putus Asa
Sekian
yang bisa disampaikan. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan
Wasallammu’alaikum
wr.wb
(Triyanto)
dikutip dari :
Buku Rahasia Super Dahsyat dalam Sabar dan Shalat karya Amirulloh Syarbini & Novi Hidayati Afsari 2012
0 komentar:
Posting Komentar