Subuh terakhir Rasulullah SAW
Pada suatu Subuh Rasulullah Saw memanggil Imam Ali, rupanya saat itu Rasulullah Saw
merasa kedinginan yang sangat, Beliau merasa tidak bisa melangkahkan
kaki untuk memimpin Sholat Subuh berjamaah, sehingga Beliau memutuskan
memanggil Imam Ali untuk memberi pesan kepada Abu Bakar agar menjadi Imam dalam Sholat Subuh berjamaah.
Dikisahkan tiga kali Ali meminta Abu bakar untuk menjadi Imam Sholat Subuh berjamaah, sesuai pesan Baginda Rasulullah Saw. Dan tiga kali juga Abu Bakar menolak,dia berkata “kalau masih ada Rasulullah tidak pantas saya mengimami Sholat Subuh” begitu kata Abu Bakar. Hingga akhirnya Rasulullah memaksakan dirinya untuk menjadi Imam, yang diriwayatkan itulah Sholat Subuhnya yang terakhir. Kemudian berangkatlah Rasulullah
untuk mengImami Sholat Subuhnya dan ternyata itu Sholat Subuh yang
terakhir, disebagian riwayat dikisahkan, ketika Rasulullah mengucapkan
Salam, Beliau langsung menghadapkan mukanya,m enghadapkan wajahnya kepada
Jamaahnya, kepada Sahabatnya yang pada saat itu sudah berlinang air
mata semua, karena mereka merasa jangan-jangan Rasulullah sudah akan meninggalkan mereka.
Pada saat Beliau selesai Salam beliau langsung menghadapkan wajahnya kepada jamaahnya dan dibacakannya ayat yang terakhir Surat Al-Kahfi Surat ke-18 ayat 110 :
(110). قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ
مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖفَمَنْ
كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا
يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu,
yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah
Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Para Sahabat yang mendengar ayat ini dan mengerti benar ayat ini, mereka makin menangis mereka melinangkan air mata, diantaranya Abu Bakar
Abu Bakar mengingat kembali ketika Beliau menemani Rasulullah Saw Hijrah, ada goa Tsur disana, Allah kemudian meWahyukan kepada Nabi Muhammad Saw untuk beristirahat disana. Masuklah kemudian Abu Bakar dengan Rasulullah kedalam goa itu, begitu masuk karena lelahnya Rasulullah tertidur dalam pangkuan Abu Bakar
Ketika Rasulullah tertidur dipangkuan Abu Bakar, Abu Bakar melihat ada
ular dan Abu Bakar sendiri tahu bahwa ular itu akan menggigit salah satu
diantara mereka berdua yaitu Rasulullah atau Abu Bakar yang akan digigit
oleh ular itu, dan karena kaki Abu Bakar yang menjulur maka digigitlah
kakinya, jika saja Abu Bakar tidak mencintai Rasulullah
dengan begitu besar, ingin rasanya Beliau mengusir ular itu, tapi
Beliau tahu jika Beliau mengusir ular itu maka Rasulullah Saw akan
terbangun dari tidurnya, dan karena kecintaannya yang begitu besar pada
Rasulullah, Abu Bakar Mengikhlaskan kakinya untuk digigit ular itu,
dan saat digigit oleh ular itu hampir saja Abu Bakar menjerit karena
sakitnya, tapi Beliau tidak mengeluarkan suara sedikitpun karena Beliau
tidak mau membangunkan Baginda Rasulullah Saw.
Ali mengingat ketika Jibril Mewahyukan kepada Rasulullah, bahwa ada enam kafir Quraisy
yang bergerak berjalan untuk mengepung rumah Rasulullah, salah satu
yang dipanggil adalah Imam Ali Ra. Ditawarkan oleh Rasulullah “
siapakah
diantara kalian engkau Ali Sahabatku atau engkau Ayahku Abu Bakar? Yang
akan menggantikanku disini agar kafir Quraisy mengira aku masih ada
disini”, kemudian Ali mengambil posisi “aku saja Ya
Rasulullah” dan Ali menempati Posisi tidurnya Rasulullah. Dan
Rasulullah pergi berangkat, tapi sayang saat itu sudah tiba dahulu enam
Kafir Quraisy yang kira-kira sudah sejarak lagi untuk sampai dirumah
Rasulullah, lalu kemudian Allah Swt. Mewahyukan lewat Jibril,agar
Rasulullah menggenggam pasir dan kemudian menyebarkannya didepan rumah,
dan singkat ceritanya kemudian Kafir Quraisy itu tertidur
Saat-saat Terakhir Rasulullah Saw
Pada saat Rasulullah sampai dirumah, kemudian terdengar ada suara pintu yang diberi Salam, Fatimah kemudian menyaut "
Wa’alaikum salam warohmatullahi Wabarokatuh. Siapa yang diluar?" Kemudian dijawab, “
Saya sudah datang, salamkan kepada Rasulullah aku sudah datang “
Perlu diketahui bahwa hanya satu orang yang malaikat Jibril dan Izroil
memberi Salam ketika hendak menjemput kita semua, yaitu Kepada Baginda
Rasulullah Saw.
Karena Allah memerintahkan kepada Izroil “
Wahai Izroil kalau nanti Rasulullah Saw. Menolak untuk dicabut Nyawanya, maka Pulanglah “
kemudian Fatimah menyampaikan kepada Rasulullah bahwa di depan ada tamu. Rasulullah menjawab “
tamu yang kau maksud sudah ada disini
“ Fatimah bingung karena tidak ada yang bisa dia lihat tapi Rasulullah
mengatakan bahwa tamunya sudah ada disini, karena tamunya Adalah Malaikat Izroil.
Beliau bertanya, "Mengapa engkau datang sendiri Izroil, Dimana Jibril,?"
"Aku meninggalkannya dilangit,"
Beliau berkata bahwa beliau belum berkenan Dicabut Nyawanya, sebelum Beliau bertemu Malaikat Jibril.
“
Ya Izroil aku belum Ridho kau ambil Nyawaku sebelum kau Hadirkan Jibril dihadapanku”
ini menyalahi aturan ini, kematian Rasulullah Saw tidak Lazim, Harusnya
tidak boleh Izroil menghadap orang yang akan Dicabut Nyawanya kecuali
ditemani Malaikat Jibril. Dan ini sudah Hadist Rasulullah Saw. “
Tidak
ada satupun diantara kalian apakah muslim atau kafir, kecuali kau
meninggal Dunia dengan didatangi Malaikat Jibril dan Izroil “ kenapa perlu malaikat Jibril itu datang?
Bukan
hanya satu tapi ada tiga kelompok kematian, Izroil hanya tingga
eksekusi ketika tinggal di tenggorokan. Bukan Izroil yang mengerjakan,
selama ini kita beranggapan bahwa Izroil yang mengerjakan semua tapi
tidak, melainkan tiga kelompok kematian. Kelompok yang pertama
mengeksekusi dari jempol kaki hingga ke lutut. Dimatikannya saraf-saraf
kita satu persatu, malaikat yang kedua melanjutkan mencabut nyawa dari
lutut hingga ke pusar, selesai kemudian malaikat ketiga mencabut Nyawa
dari pusar hingga tenggorokan. Barulah Malaikat Jibril dan Izroil
mengeksekusi dari tenggorokan, Izroil mempersilahkan Jibril untuk maju
terlebih dahulu,untuk apa? Rasulullah Saw. Berkata kalau yang didatangi
ini adalah suami yang menyayangi istrinya, memberi rizki dengan jalan
yang halah taat dia beribadah sholatnya tekun, senang dia meminta ampun
kepada Allah, kalau yang didatangi kata Rasulullah adalah
seorang
anak yang taat kepada orang tuanya patuh kepada gurunya dia jaga
Sholatnya dia keluarkan zakatnya dia cari jalan-jalan Rizki yang halah
disisinya, kalau yang dia datangi adalah seorang istri yang menjaga aib
suaminya, menjaga kehormatan suaminya, pokoknya Kata Rasulullah kalau
yang didatangi ini adalah orang yang sholeh, maka
Jibril akan mendatangi Si Fullan yang mau meninggal dunia ini dari sisi kanan, kemudian Jibril mengepakan sayapnya yang kanan dan tampaklah
Surga yang bertingkat-tingkat disana.
Saking senangnya orang itu kata Rasulullah Saw. Orang ini tidak dapat
mengatakan sepatah katapun, tidak bisa ingat dengan siapapun dan
kemudian
memutihlah dan bersinarlah wajahnya karena saking bahagianya. Subhanallah.
Sebaliknya
kalau yang didatangi adalah orang-orang yang durhaka, suka meninggalkan
Sholat suka berbohong suka berjudi main perempuan mencuri dan belum
Bertaubat kepada Allah Swt. Sebelum dia mati maka
Jibril akan mendatanginya dari sebelah kiri dan Mengepakan sayapnya yang sebelah kiri.
Dan di Neraka lah mereka akan tinggal.
Astaghfirullah. Sama seperti si Sholeh dia juga tidak bisa berkata
apapun tetapi itu karena ketakutannya. Beristighfarlah kalian sebelum
Nyawa sampai di tenggorokan. Karena tidak akan ada lagi kata.
Bedanya saat mencabut Nyawa Rasulullah
Jibril tidak datang,
kemanakah dia? Karena tidak perlu lagi dia mengepakan Sayapnya sudah
jelas tempat Rasulullah adalah di Surga yang terbaik. Subhanallah, tapi
dimanakah Jibril bukankah seharusnya dia turun bersama Izroil. Memang
dia
turun bersama dengan Izroil dari Baitul Makmur tetapi di langit yang Pertama Dia bilang kepada Izroil “
Teruskan ya Izroil aku tidak tega melihat kau mencabut orang yang paling aku Cintai”
Subhanallah. Tapi karena Rasulullah menginginkan kehadiran Jibril
akhirnya Izroil kembali lagi menuju langit yang pertama mengundang
Kembali Jibril untuk datang menjemput Rasulullah.
Begitu sampai Jibril bertanya kepada Rasulullah “
Ada apa Ya Rasulullah engkau memanggilku ?”
ternyata begitu cintanya Rasulullah kepada kita Umatnya beliau ingin
bertanya bagaimana Nasib kita semua Umat Muslim Subhanallah. “
Wahai Jibril aku belum Ridho kau cabut Nyawaku sebelum aku tahu bagaimana Nasib Umatku sepeninggal Diriku “ Subhanallah
Cinta Rasulullah kepada kita begitu besar. Jibril menjawab “
Itu bukan Hakku ya Rasul Ijinkan Aku kembali dulu nanti akan kukabarkan jawaban dari Allah “.
Setelah malaikat Jibril kembali dia menyampaikan jawaban atas pertanyaan beliau tadi. Dan hanya beliau yang tahu jawaban tersebut.
Kemudia Rasulullah balik kanan dan Izroil pun bekerja langsung bukan
diwakili oleh yang lain. Begitu Izroil bekerja mengambil Nyawa
Rasulullah Jibril memalingkan Mukanya kekanan, dan ditanyalah Jibril
oleh Izroil “
Kenapa wahai engkau Jibril, Mengapa kau Memalingkan Mukamu? “ Jibril menjawab “
Teruskanlah saja, Aku tidak tega melihat kau Mengambil Nyawa Orang yang paling aku Cintai “ Subhanallah dua kali Jibril mengatakan itu. Tidak sanggup dia, karena Rasulullah bilang “
Seukuranku
saja dicabut Nyawa itu, tanpa Ridho dari Allah, akan lebih sakit
daripada di sabet dengan seribu pedang yang paling tajam di Dunia “ tapi dengan Ridho Allah Rasulullah tidak merasakan apapun.
Ketika Izroil mencabut Nyawa Rasulullah dari ujung kaki, Rasulullah berkata
“ Umatku Umatku Umatku “
Rasulullah tidak menyebut Ibunya Istrinya atau Keluarganya. Tapi Baginda Rasulullah menyebut kita Semua “
Umatku Umatku Umatku “ Subhanallah, begitu besar cinta Rasulullah.
Sampai di lutut Rasulullah masih menyebut kata yang sama.
.Seolah-olah Rasulullah juga ingin mengatakan kepada kita “
Bagaimana Nasibmu nanti?”. Begitu sampai di pusar / begitu sampai di pinggang kalimat Beliau ganti
“ Asholat Asholat Asholat “.
Dari Pusar ke tenggorokan Beliau mengatakan
“ Alaikum Bissholat Alaikum Bissholat Alaikum Bissholat “
Rasulullah mengatakan “ Wajib Atasmu Sholat Wajib Atasmu Sholat Wajib Atasmu Sholat “. Sampai di tenggorokan mestinya Rasulullah tidak bisa berkata lagi seperti yang Beliau katakan. “ takan ada lagi manusia yang bisa berbicara karena disinilah Malaikat Jibril dan Izroil bekerja
“ tapi ada satu rahasia kenapa Rasulullah masih Bisa mewariskan Nasehat
yang paling terakhir, karena ketika Izroil sampai ditenggorokan Izroil
mempersilahkan Jibril, kata Jibril “ tidak usah, Rasulullah memang benar-benar Ma’sum.”
Karena tidak diperlihatkan itu, tidak dikepakannya sayapnya, maka
Rasulullah masih bisa berbicara. Dan inilah Nasehat Beliau yang terakhir
“ Kewajiban Atasmu Sholat dan kewajiban Sholatnya orang-orang yang ada dipundakmu”.
Dan Rasulullah menghembuskan nafas yang terakhir dengan kalam “ Ashadu Ala Ilahaillallahu Wa Ashaduanna Muhammadarrasulullah “.